gunawansniper.blog

Senin, 01 November 2010

Wawasan Budaya Pemerintah Dipertanyakan


Sabtu, 23 Oktober 2010 , 02:58:00
Wawasan Budaya Pemerintah Dipertanyakan

DISOAL : Wujud Patung Tangan produsen rokok ini dinilai tidak berwawasan budaya Bekasi. RISANSYAH/RADAR BEKASI
Cibitung - Setelah Patung Golf Jababeka, kini giliran Patung Tangan di pertigaan arteri Cibitung-Teuku Umar yang disoal.

Patung tangan menggenggam kotak panjang bertuliskan merek rokok ini, dianggap sebagai cerminan pemerintah Kabupaten Bekasi yang kurang berwawasan budaya dalam mempercantik kotanya.

Menurut Direktuk LSM Solidaritas Nasionalis Intelektual Peduli Rakyat (SNIPER) Gunawan, Pemkab Bekasi belum bisa mamadukan kepentingan menampilkan ikon budaya lokal dengan bisnis.

Seharusnya, kata dia, ada ikon yang mewakili Kabupaten Bekasi dalam setiap display yang ditampilkan di muka umum. ”Patung tangan itu tidak bermakna apa-apa, apalagi tidak ada unsur budaya Bekasi dalam patung tersebut,” kritik Gunawan.

Meski dalam patung tersebut ada logo pemerintah Kabupaten Bekasi, namun kata Gunawan itu tidak cukup, apalagi komposisinya sangat minim, ketimbang kepentingan bisnisnya. “Kalau hanya tulisan, itu tidak cukup.

Pemkab punya otoritas untuk membuat kerjasama dan memasukkan unsur budaya Bekasi dalam pembuatan display bisnis,” tuturnya. Kata Gunawan, Patung Tangan tak ada bedanya dengan Patung Golf di Jababeka yang juga sempat dipermasalahkan.

“Kami tidak menutup kepentingan pengusaha untuk berpromosi bisnisnya. Tapi mereka juga harus peduli dengan kebudayaan Kabupaten Bekasi. Pemerintah juga harus berwawasan budaya dalam mengambil sikap ketika memberi izin.

Jangan silau dengan kepentingan bisnis. Nilai-nilai budaya Bekasi tetap haru dipertimbangkan, karena akan menjadi kebanggaan masyarakat Bekasi sendiri,” tuturnya. (mot)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar